Hot plate adalah alat yang digunakan untuk memanaskan cairan atau sampel, sering digunakan di laboratorium. Selain itu, hot plate juga dikenal sebagai piring penyaji makanan yang terbuat dari logam atau besi cor yang dapat menjaga makanan tetap panas.
Hot Plate di Laboratorium:
- Hot plate berfungsi untuk memanaskan larutan atau sampel, mempercepat proses pelarutan, reaksi kimia, penguapan pelarut, sterilisasi alat, dan persiapan media kultur mikroba, according to Liputan6.com.
- Ada hot plate yang dilengkapi dengan pengaduk magnetik (magnetic stirrer) untuk mencampur sampel secara bersamaan dengan pemanasan.
- Hot plate digunakan dengan meletakkan wadah berisi sampel di atas permukaan pemanas dan mengatur suhu yang diinginkan.
- Hot plate perlu dirawat dengan baik, seperti membersihkannya secara teratur dan menghindari benturan atau goresan pada permukaannya.
Hot Plate dalam Kuliner:
- Hot plate digunakan untuk menyajikan makanan, terutama hidangan seperti steak, yang tetap panas saat disajikan kepada pelanggan.
- Hot plate untuk makanan biasanya terbuat dari besi cor atau logam yang dapat menahan panas dalam waktu lama.
- Makanan disajikan di atas hot plate yang sudah dipanaskan, menciptakan sensasi panas dan suara mendesis saat disajikan.
- Piring hot plate perlu dibersihkan dengan hati-hati setelah digunakan, dan dilapisi minyak jika terbuat dari besi cor untuk mencegah karat.
Perbedaan Utama:
- Hot plate di laboratorium digunakan untuk pemanasan dan pencampuran larutan, sedangkan hot plate dalam kuliner digunakan untuk penyajian makanan yang tetap panas.
- Hot plate laboratorium bisa terbuat dari berbagai bahan, termasuk keramik, sedangkan hot plate untuk makanan biasanya terbuat dari logam atau besi cor.
- Hot plate laboratorium memiliki pengaturan suhu dan kecepatan pengadukan (jika dilengkapi stirrer), sementara hot plate untuk makanan lebih fokus pada menjaga suhu makanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar